ederhana yang ditawarkan oleh rumah bertipe minimalis saat ini menjadi daya tarik tersendiri di kalangan masyarakat. Dengan memaksimalkan lahan sempit, rumah minimalis tetap mampu memberikan jawaban atas berbagai kebutuhan masyarakat. Penataan ruang yang tidak memakan banyak waktu, hingga dapat dihuni dengan nyaman.
Contoh saja rumah minimalis bertipe Foresta yang yang ditawarkan The Amaya Ungaran, Kabupaten Semarang. Sejak dibangun pada tahun 2013 lalu hingga saat ini sudah 82 persen rumah Foresta yang sudah terjual pada customer dari berbagai kota. NYAMAN: Kamar tidur utama yang di desain sederhana namun tetap memberikan kenyamanan bagi penghuni.
SEDERHANA: Tipe rumah minimalis hanya menambahkan perabotan rumah yang memang sesuai kebutuhan.
Hanya dengan tanah seluas 120 meter namun rumah Foresta mampu memberikan berbagai daya pikat. Dalam rumah setinggi 3,5 meter itu terdapat dua kamar yakni kamar utama yang berukuran 3,5 x 3,5 meter dan kamar anak-anak yang berukuran 2,5 x 3,5 meter.
Selain itu, peletakan dapur dan ruang keluarga yang bersebelahan diharapkan mampu memberikan kenyamanan tersendiri bagi penghuninya. Kamar mandinya pun diapit diantara kamar utama dan anak agar memudahkan siapapun untuk menggunakanya. Di bagian depan rumah terdapat pula bagasi mobil dan taman yang dihiasi oleh berbagai tanaman hias seperti bunga kamboja dan bunga iris, dan dibelakang rumah juga terdapat ruangan untuk menjemur pakaian.
Divisi Marketing The Amaya Ungaran, Feb Setianto menjelaskan bahwa dari tahun ke tahun peminat dari rumah minimalis semakin meningkat, karena rumah minimalis dianggap mampu menjawab kebutuhan.
“Penghuni kebanyakan berasal dari Kota Semarang, namun ada juga yang berasal dari Ungaran, Jakarta, Riau, bahkan Pekanbaru. Mereka membutuhkan hunian sederhana yang mampu membuat mereka nyaman saat berada di Kota Semarang,” kata Setianto kepada Jawa Pos Radar Semarang. Setianto juga menceritakan bahwa The Amaya memiliki lokasi yang strategis karena dapat dengan mudah dijangkau dengan menggunakan jalan tol dari Kota Semarang menuju Ungaran, karena lokasi perumahan tersebut hanya berjarak 2 menit dari exit tol Ungaran dan hanya berjarak 5 menit dari Jalan Semarang-Surakarta.
“Kebanyakan klien kami lebih sering membeli rumah Foresta yang polosan, artinya tidak ada barang apapun dalam rumah. Namun ada pula sejumlah customer yang lebih memilih membeli rumah sekaligus furniturnya, bahkan ada yang minta request tertentu pada kami,” tambah Setianto.
Selain itu, rumah minimalis Foresta yang ditawarkan The Amaya Ungaran juga menggunakan material khusus saat pembangunan gentweng rumah. Yakni menggunakan geteng berbahan Beton Flat, material tersebut dianggap mampu mengantisipasi air hujan agar tidak bocor dan masuk ke dalam rumah. Atap rumah minimalis Foresta juga di desain khusus berbentuk seperti segitiga agar ketika hujan datang air tidak menggenang diatas genteng.